Grindelwald-First Jungfrau Region Switzerland
Journey, Mancanegara

Fly First!

Snowshoeing trekking di atas salju JUngfrau Region Switzerland

Jungfrau Region di Swiss menawarkan banyak wisata uji nyali saat winter. Salah satunya, terbang di atas salju.

 

Tepat pukul 14.05, kereta Berner Oberland-Bahn yang berwarna kuning-biru tua itu bergerak meninggalkan stasiun Interlaken Ost, dengan tujuan Grindelwald. Saya, terus-terang masih agak capek setelah terbang dari Jakarta-Singapura-Zurich sejak semalam, dilanjutkan 2,5 jam perjalanan darat ke Interlaken. Dan begitu baru sampai di Hotel Du Nord tempat kami menginap, host kami untuk media trip ini, Pennie, sudah mengajak kami bertujuh dari Indonesia untuk berkemas-kemas. Kami akan naik kereta gantung dan semacam flying fox di daerah First (baca: ‘first’).  Di hotel ini pula, kami bertemu dengan rombongan media dari Thailand yang berjumlah 5 orang, dan kami bersama-sama berjalan ke stasiun.

8 Puncak Gunung

Saya menjadi bersemangat kembali begitu mulai terlihat lagi rumah-rumah kayu bergaya tradisional Swiss dari kaca jendela tempat saya duduk. Tadi sewaktu bermobil menuju Interlaken dari Zurich, pemandangan rumah-rumah kayu bercat ‘ramai’ ini sudah saya temui, namun sekarang lebih sering lagi di sepanjang sisi rel ini. Dan keheranan saya masih sama, mengapa rumah-rumah yang umumnya bertingkat tiga itu sepi sekali, tidak kelihatan satu pun penghuninya?

Rumah kayu tradisional Swss di Jungfrau Region

Rumah-rumah tradisional Swiss yang full kayu dan jendela-jendela berhias bunga.

Kadang di depan rumah-rumah itu ada mobil parkir, namun tidak terlihat ada orangnya. Ditambah jarak antar-rumah yang berjauhan, saya membatin, pasti sepi sekali rasanya kalau tinggal di pedesaan Swiss. Apakah ini karena tanah negara ini masih luas, ataukah karena jumlah penduduknya yang terlalu sedikit? Sepertinya jawaban kedua lebih masuk akal, mengingat Interlaken yang bisa dianggap ‘kota’ saja, penduduknya hanya sekitar 6.000 orang.

Standard