Kompleks-pemakaman-paling-indah-di-tepi-Danau-Toba
Indonesia, Journey

Tiga Surga di Sisi Barat Danau Toba

Danau-Toba-menjelang-senja

Mari menjelajahi surga tersembunyi di Tongging, Silalahi, dan Bakkara dengan cara yang tak biasa.

 

Jalan aspal yang menurun tajam dan berkelok-kelok ini sungguh membuat jantung saya berdegup kencang. Terlebih, Bang Ronal, sang supir bentor yang saya sewa, melarikan becak motornya dengan kecepatan tinggi. Mungkin dia sedang memburu waktu karena hari sudah sore.

Namun ekpresi wajahnya tampak kalem saja dari balik helm hitamnya, seakan tak berhubungan dengan suara becak motornya yang meraung dan sesekali mencicit saat menginjak rem. Itu membuat saya agak sedikit tenang, dan saya mulai mencoba menikmati pemandangan yang tersaji di depan mata.

Air-Terjun-Sipisopiso-di-Tongging-dekat-Danau-Toba

Air Terjun Sipisopiso diambil dari jalan setapak menuju dasar air terjun.

Air Terjun Sipisopiso kini terlihat tinggi di bukit di kanan atas sana. Tadi saya sempat turun hingga separuh jalan menuju dasar air terjun, tapi urung sampai ke dasarnya karena kemiringannya yang nyaris vertikal, dan waswas juga nanti naiknya bagaimana karena hari menjelang senja.

Tapi pemandangan yang lebih menakjubkan ada di depan bawah sana. Desa Tongging, yang berada di tepi danau dan menjadi tujuan saya, tampak sebagian ditutupi kabut yang turun dari bukit-bukit di sekelilingnya. Desa ini masuk wilayah Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Saya memang dalam perjalanan mengelilingi sisi barat Danau Toba, dan ini baru hari kedua. Tadi pagi saya berangkat dari rumah teman yang saya inapi di Tolping – Pulau Samosir, naik angkutan umum ke Simanindo. Dari sini saya menyeberang dengan kapal kayu ke Tigaras, lalu naik angkutan umum dua kali sebelum sampai ke pertigaan Tongging-Merek di mana saya bertemu Ronal, yang kemudian mengantar ke Air Terjun Sipisopiso dan menunggui saya. Besok saya berencana ke Silalahi di selatan Tongging, terus ke kota kopi Sidikalang, lalu ke Bakkara. Sekarang sudah terlalu sore, jadi saya mesti mencari penginapan dulu di sekitar sini.

Tongging-salah-satu-destinasi-wisata-di-tepi-Danau-Toba

Kabut senja mulai turun di Tongging yang terletak di lembah.

Atas saran seorang tukang parkir, kami menuju Penginapan Roman Sinasi Bungalows, yang letaknya ternyata agak jauh dari pusat desa. Kami terpaksa melewati saja deretan warung-warung ikan bakar –mendadak perut jadi berkeruyuk– lalu dermaga kecil dengan kapal-kapal kayu yang tengah sandar, melewati pasar, kampung, gereja, akhirnya sampai juga kami ke penginapan yang dituju. Meski senja telah meremang, saya lihat penginapannya sungguh cantik dan asri, dengan gaya bangunannya perpaduan arsitektur Batak dan ornamen Bali. Halaman belakang penginapan berbatasan langsung dengan Danau Toba, dengan sebuah gazebo untuk duduk-duduk melihat pemandangan. Beberapa orang tampak memancing di pinggir danau di luar pagar penginapan.

Standard

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *