Kami makan malam di Restoran Xin Da Jia Cun yang bernuansa Provinsi Yunnan, tak jauh dari Water Cube dan stadion Sarang Burung di Beijing Olympic Stadium. Sebagian teman hanya bisa memotret stadion Sarang Burung saja. Water Cube yang biru, meski terlihat dekat, cukup jauh kalau harus dicapai dengan berjalan kaki. Terlebih lagi suhu di malam hari ini hampir nol derajat celsius. Orang lokal Beijing saja nggak ada yang terlihat satu pun di sini, hahaha!
Giok dan Tembok yang Mengular
Pagi ini kami berangkat menuju Great Wall alias Tembok China. Ada beberapa lokasi Tembok China yang relatif dekat dengan Beijing, yakni Badaling, Mutianyu, dan Juyongguan. Kami menuju ke yang terakhir, yang jaraknya sekitar 1 jam perjalanan dengan bus.

Kalung giok yang masih cukup murah di Bona Jade Factory.
Di perjalanan menuju Tembok China, kami mampir ke Bona Jade Factory. Bermacam warna, ukuran dan bentuk hiasan dari batu giok ada di sini. Mulai dari patung burung kecil dari giok putih yang seharga 100 yuan, bros dari giok hijau seharga 1.000 yuan, hingga patung burung-burung bangau dari giok hijau seharga 140.000 yuan.

Kalau dituruti, uang bisa habis buat shopping di sini.
Meneruskan perjalanan, mendekati daerah berbukit-bukit, dari kejauhan saya bisa melihat rangkaian tembok raksasa itu, meliuk-liuk di atas punggungan gunung-gunung di Juyongguan. Sungguh saya tak bisa membayangkan bagaimana orang zaman dulu bisa membangun konstruksi seperti itu, dan juga berapa ribu jiwa yang melayang saat membangunnya.

Mengular di sepanjang puncak pegunungan – bisa dibayangkan berapa lama membangunnya.