Motif tenun songket Pantai Sikek Sumatera Barat
Indonesia, Journey

Ratu Songket Pandai Sikek

Yang Linda buat ini adalah songket benang dua. Kalau selendang ini sudah jadi, harga jualnya antara Rp 1-1,5 juta. Kalau bahannya 100 persen dari sutera asli, harganya bisa mencapai Rp 3 juta. Dia tidak membuat songket benang satu, karena harganya lebih mahal dan jika tidak ada pembeli berarti dia akan kekurangan uang tunai. Sebab untuk membuat satu kain, dia perlu membeli bahan-bahan benang sekitar Rp 300 ribu, atau Rp 400 ribu jika memakai benang sutera. Benang emas dan perak, yang merupakan industri rumah tangga di India, hingga saat ini masih diimpor melalui Singapura.

Benang-songket-masih-impor-dari-Singapura

Menyusun benang tagak pun butuh skill tersendiri.

Karena itu, agar para perajin songket punya penghasilan yang memadai dan tetap bergairah melestarikan warisan leluhur ini, Yurni berharap pemerintah daerah bisa membangun sebuah pasar wisata di Pandai Sikek. Angan-angannya, seperti Pasar Sukowati yang ada di Bali, di mana para perajin bisa bertemu langsung dengan pembeli.

“Di Pandai Sikek ini ada sekitar 50 perajin songket. Ditambah perajin dari daerah sekitar sini, bisa mencapai 200 orang. Dengan pasar wisata, semua perajin mempunyai kesempatan yang sama. Sekarang ini, meski banyak wisatawan datang setiap hari, tapi yang bisa memanfaatkan hanya orang-orang tertentu saja.” Akibat lainnya, generasi muda di sini jarang yang mau belajar menenun songket. Linda adalah murid Yurni angkatan terakhir, setelah itu tidak ada lagi anak yang mau belajar menenun kepadanya.

Anak Linda menangis minta disusui. Linda pun menghentikan pekerjaannya. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepadanya dan juga kepada Hajjah Yurni, lalu pamit. Hmm… masih banyak sekali yang belum kami ketahui tentang songket dan para perajinnya. Namun setidaknya, kami bisa ikut mengerti dan memikirkan apa yang bisa kami lakukan untuk membantu mereka.

 

Yun’s Weaving House
Pasar Pandai Sikek
Padang Panjang, Sumatra Barat
T: +62 752 498190

Cabang Jakarta:
Evita Suyanto
Jati Bening II Jl. Limau IV No. 35
T: +62 21 8477464

Catatan: Sebagian foto dalam artikel ini hanya ilustrasi, karena foto-foto hasil liputan sudah tidak ada lagi.

Standard

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *