Akhirnya, sampai juga saya ke kantor pintu masuk Taman Nasional, setelah menempuh treking balik selama… 3 jam!

Peta treking Gunung Salak di pos masuk Pasir Reungit. Sebaiknya difoto dulu untuk panduan treking.
Lagi-lagi, saya tidak menemukan penjaga di sini. Tapi, eh, di jendela kaca kantor ini ada peta kecil yang lebih detil tentang jalur treking ke Kawah Ratu dan Gunung Salak I dan II. Ternyata, kalau tadi kami terus saja mendaki saat tersesat, bisa saja kami akan sampai ke Gunung Sumbul (1.926 mdpl), gunung ‘sadel’ antara puncak Salak I dan II. Dan ternyata lagi, penomoran yang menurun pada patok-patok itu tidak ke arah puncak Salak I atau II, melainkan ke titik awal pendakian dari rute Cidahu-Cangkuang. Terima kasih Tuhan, saya mendapat banyak pelajaran hari ini. [T]
BOKS 1:
Menuju Kawah Ratu
Treking ke Kawah Ratu bisa dilakukan melalui jalur Cidahu-Cangkuang, Sukabumi (jarak tempuh sekitar 4,5 km). Atau melalui jalur Pasir Reungit-Gunung Salak Endah seperti yang saya lakukan (jarak tempuh 3,6 km), atau melalui jalur Gunung Bunder, yang berdekatan dengan Pasir Reungit.

Sungai Putih yang asyik buat berendam.
Kalau dari Jakarta, untuk menuju Pasir Reungit: dari Bogor ke arah barat mengikuti angkot hijau jurusan Leuwiliang, belok kiri di pertigaan Cibatok, ikuti angkot biru hingga memasuki kawasan wisata Gunung Salak Endah. Ikuti jalan utama hingga melewati Curug Cigamea, Michael Resorts, Curug Ngumpet 1, Curug Pangeran, dan berhenti di dekat Curug Ngumpet 2. Tinggal jalan kaki sebentar untuk menuju pos pintu masuk treking. Kalau dari Jakarta, treking ke Kawah Ratu bisa dilakukan untuk one day trip, jadi tidak perlu menginap, asal berangkat dari Jakarta pagi sekitar pukul 6. [T]
BOKS 2:
10 Tips Treking ke Kawah Ratu
- Jangan treking malam hari kecuali dengan pemandu yang sangat berpengalaman dan punya kelengkapan memadai
- Gunakan patok jalan dan penunjuk arah lain (warna hijau) yang telah dipasang oleh grup pecinta alam. Kembali ke patok terakhir yang ditemui jika tersesat mengambil arah. Jalur treking menuju Kawah Ratu ini cukup jelas, meski kadang sempit dan cukup satu orang saja untuk lewat
- Pakailah sandal atau sepatu treking yang cukup lega di bagian jari-jari kaki, karena bagian ini akan menjadi tumpuan saat berjalan menurun pulang. Sepatu yang sempit akan membuat jari-jari kaki sakit
Bebatuan dengan kontras warna yang unik menjelang sampai di Kawah Ratu.
- Bawa perlengkapan standar: kompas, jas hujan, senter atau headlamp dengan baterai masih baru, korek gas, masker, dan lotion antinyamuk untuk mengusir nyamuk dan pacet. Aplikasikan lotion ke kaki dan bagian yang terbuka sebelum treking
- Bawalah payung bagi yang ingin tetap bisa memotret saat gerimis atau hujan
- Bawa bekal makanan tinggi kalori yang cukup karena treking ini menguras energi. Di jalur treking ini air tersedia melimpah dan bisa isi ulang botol air minum
- Tidak ada shelter maupun toilet di jalur treking, jadi jas hujan merupakan keharusan. Bawa sekop mini dan wet tissue untuk menangani urusan ‘ke belakang’
- Ikuti petunjuk untuk tidak duduk atau jongkok lebih dari 3 menit saat berada di kawasan Kawah Ratu. Segera berdiri dan berjalan-jalan saat dirasa mulai pusing
- Dilarang kemping di tempat-tempat yang sudah ada larangan kemping. Ada tempat kemping yang lebih nyaman dan mempunyai toilet yang cukup di depan pintu masuk pendakian
- Dilarang keras menyampah dan mencoret-coret jalur treking. Semua sampah makanan harus dibawa kembali. [T]