Di halaman kelenteng ini terdapat patung Laksamana Cheng Ho berpakaian putih, dan sebuah perahu jung besar yang berlabuh di Sungai Inspeksi Kali Semarang. Asyiknya lagi, di samping kelenteng ini terdapat Warung Lunpia Gang Lombok, yang menjual lunpia (lumpia), gorengan khas Semarang yang berisi potongan rebung dan udang. Camilan ini paling enak dimakan panas-panas bersama sausnya yang kental dan cabe rawit.
Waktu terbaik berkunjung:
Pagi pukul 08.00-09.00 jika ingin ke pasar tradisional Jalan Gang Baru, dilanjut jelajah kelenteng.
6. Menikmati Kemegahan MAJT
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang dibangun tahun 2002 dan selesai 2006 ini berlokasi di Jalan Gajah Raya, Semarang Timur. Masjid ini sangat megah dan halamannya sangat luas, dengan pilar-pilarnya yang melengkung dan payung-payung raksasa yang dibentangkan khusus saat salat Jumat dan salat hari besar Islam, mirip yang ada di Masjid Nabawi, Madinah.

Asyiknya anak-anak sekolah bermain di halaman depan MAJT.
Dari jarak yang jauh, menara masjid ini, yang disebut Menara Asmaul Husna, bahkan sudah terlihat. Di menara berlantai 18 ini terdapat Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, sebuah stasiun radio, dan Kampoeng Menara Resto di puncaknya. Ini adalah lokasi terbaik untuk bersantap, berfoto-foto, dan melihat keseluruhan kota Semarang.
Total area MAJT ini mencapai 10 hektar. Di kompleks masjid ini juga terdapat perpustakaan, hotel, gedung resepsi, serta warung-warung dan toko suvenir. Halamannya yang luas kerap menjadi tempat olahraga para siswa SD yang ada di lingkungan masjid. Saat Minggu pagi, masuklah ke ruangan utama salat, dan kita bisa menikmati para santri yang tengah berlatih memainkan rebana sambil bersalawat. Oh ya, kalau ke sini sebaiknya bawa kamera, smartphone, atau kamera aksi dengan lensa bersudut lebar supaya bisa menangkap kemegahan masjid dan pilar-pilarnya.
Waktu terbaik berkunjung:
Pagi pukul 07.00-09.00 atau sore pukul 17.00-18.30
7. Pagoda Avalokitesvara, Tertinggi se-Indonesia

Pagoda cantik yang jadi incaran para fotografer. Paling baik memotret dari angle ini saat sore hari.
Pagoda tujuh tingkat setinggi 45 meter ini berada di dalam kompleks Vihara Buddhagaya di Watugong, Semarang Atas. Lokasinya di seberang Markas Kodam Diponegoro, tak jauh dari Taman Tabanas Bukit Gombel. Karena lokasinya sendiri berada di area tertinggi di Semarang, tak heran jika pagoda ini masuk Museum Rekor Indonesia sebagai pagoda tertinggi di Indonesia.
Di dalam pagoda terdapat patung Dewi Kwan Im berukuran sangat besar, dikelilingi oleh dewa-dewa lain di sisi luar dinding pagoda. Di halaman terdapat patung Buddha sedang bersemedi di bawah pohon banyan. Pagoda ini tak hanya dikunjungi masyarakat Tionghoa tapi juga turis lokal dan anak-anak muda yang hobi fotografi.
Waktu terbaik berkunjung:
Pagi pukul 09.00-10.00 atau sore pukul 15.00-16.00
8. Sensasi dan Ironi Brown Canyon
Cuma jalan-jalan ke Semarang tapi ingin berasa seperti ke Grand Canyon di Arizona, Amerika? Ya, berarti mesti ke Brown Canyon. Meski lokasinya di ujung tenggara kota, tepatnya di Kelurahan Rowosari, worth it banget mampir ke sini untuk mengejar sunrise atau sunset karena lokasinya di ketinggian dengan kontur tanah yang naik-turun.
Sebenarnya Brown Canyon ini tempat penambangan batu dan pasir milik swasta. Jadi aktivitas utama yang ada di sini adalah alat-alat berat yang tengah mengeduk bukit dan mengeluarkan batu-batunya, serta para pria berotot kawat yang memecah batu-batu itu dan memuatnya ke dalam truk. Akibat pekerjaan penambangan ini, terciptalah bukit-bukit ramping tinggi maupun lubang-lubang di dinding bukit yang bagus buat foto-foto. Terutama, yang saya lihat dari beberapa kali ke sini, adalah foto pre-wedding. Para pekerja di sini tidak merasa terganggu koq kalau kita mau foto-foto. Asal hati-hati saja dengan debu yang beterbangan dan truk-truk yang melintas, plus membayar karcis masuk Rp 6.000.

Pagi sempurna di Brown Canyon. Nggak yakin pemandangan seperti ini masih ada lagi.
Semoga saya bisa balik lagi kesini. September ke Semarang cuma selfi2 gak jelas. Makasih infonya
Hahaha, selfie-selfie ya bagus laah. Ini juga tulisan dari berkunjung berkali-kali ke Semarang, jadi memang nggak cukup kalau cuma sekali doang. 😅