Ini salah satu perjalanan impian: berkereta menembus tiga gunung, menikmati glacier dan hujan salju di Jungfraujoch, Swiss.
Pagi masih kelabu dan matahari sepertinya belum akan muncul. Tanah dan lantai beton yang sebagian masih tertutup salju menjadi basah oleh hujan salju yang jatuh rintik-rintik. Namun peron stasiun kereta Kleine Scheidegg yang tanpa atap ini telah penuh dengan orang-orang yang berpakaian tebal khas musim dingin. Maklum, di akhir Maret ini, suhu udara kota kecil di Swiss ini masih -2 derajat celsius. Sebagian orang-orang ini adalah turis, sebagian lagi adalah para wartawan dari berbagai negara yang khusus diundang untuk pembukaan Alpine Sensation, atraksi wisata baru di Jungfraujoch, stasiun kereta api tertinggi di Eropa. Pengundangnya adalah Jungfrau Railway, perusahaan yang melayani jalur kereta bergerigi dari Kleine Scheidegg ke Jungfraujoch, yang terletak di ‘pundak’ Gunung Jungfrau. Pembukaan Alpine Sensation ini sekaligus untuk merayakan 100 tahun beroperasinya layanan kereta api ini.

Jungfraubahn siap menembus perut Gunung Eiger [Dok. Jungfrau Railway]
Dari teras stasiun cuaca ini, saat hari cerah, kita bisa menyaksikan pemandangan spektakuler Aletschgletscher, lapisan salju abadi yang membentang sepanjang 16 kilometer dan menjadi glacier terpanjang di Eropa. Dari pintu lainnya di stasiun cuaca ini, kita juga bisa keluar ke Jungfrau Plateau dan berjalan atas salju hingga ke posisi yang agak tinggi. Dari sini, selain bisa melihat Aletschgletscher dan kubah Sphinx, kita juga bisa melihat puncak Gunung Jungfrau (4.158 mdpl) yang mengepul, yang rasanya seperti tepat di atas kepala.

Sphinx, Berghaus di bawahnya, dan Aletschgletscher dilihat dari Jungfrau Plateau. [Dok. Jungfrau Railway]