Meski saat kapal kami lewat kawasan ini tak seramai saat Paris Plages, namun bantaran sungai ini, seperti juga bantaran lain di sepanjang kedua sisi Sungai Seine, sepertinya memang menjadi area favorit bagi penduduk lokal. Mereka duduk santai di bantaran sungai yang semuanya sudah dibeton itu, mengobrol, sambil melihat kapal-kapal wisata hilir-mudik. Sesuatu yang, tiba-tiba, membuat saya merasa iri karena hal ini tak bisa saya temui di kota tempat saya tinggal, Jakarta.
Landmark Terakhir: Menara Eiffel
Tur menyusuri Sungai Seine belum selesai karena kapal terus berlayar ke barat, bahkan melewati dermaga Bateaux Mouches tempat awal kami berangkat tadi. Orang-orang sepertinya tidak begitu mendengarkan panduan tur dari pengeras suara kapal yang disampaikan dalam beberapa bahasa. Kini, terutama para penumpang muda, malah bersiap-siap untuk berfoto di pagar sisi kiri kapal, karena tak jauh di depan sana, menjulang ikon kota Paris yang semua orang sudah tahu, Menara Eiffel.

Trocadero dilihat dari ketinggian Menara Eiffel.
Sebenarnya, tepat di seberang Menara Eiffel, atau di sisi kanan kami, juga ada landmark Paris yang tak kalah terkenal, yakni Taman Trocadero. Taman ini menawarkan pemandangan spektakuler ke arah Menara Eiffel, terutama saat malam hari ketika lampu-lampu menara bersinar gemerlapan. Di taman ini juga ada kolam refleksi dan menjadi tempat sempurna untuk bersantai sambil menikmati keindahan ikon Paris ini. Namun sepertinya semua orang di kapal -termasuk saya- tak begitu peduli dengan landmark ini, karena semua pandangan, kamera, serta handphone mengarah ke Menara Eiffel.

Saat cuaca cerah, jangan lewatkan kesempatan untuk berfoto selfie dengan latar belakang Menara Eiffel.
Di sisi sungai dekat Menara Eiffel ini juga ada sebuah dermaga. Namun kapal kami tidak akan merapat ke situ untuk memberi waktu kepada para penumpang untuk mengambil foto Menara Eiffel, karena itu adalah dermaga milik Bateaux Parisiens. Tapi tak perlu khawatir, karena kami punya dua kali kesempatan untuk berfoto selfie dengan latar belakang menara ikonik ini.
Setelah melewati Menara Eiffel, kapal wisata kami berputar balik sebelum Pulau Allee des Cygnes -yang ada Patung Liberty mini di ujung terjauhnya- untuk kembali ke dermaga Bateaux Mouches. Nah, kita bisa berfoto-foto lagi dengan latar belakang Menara Eiffel. Cukup pastikan kita memotret dengan handphone terbalik dan menggunakan kamera ultrawide agar puncak menara baja yang menjulang tinggi itu tidak terpotong.

Sungai Seine dan atmosfernya yang akan selalu membuat saya terkenang-kenang.
Kapal kembali merapat di dermaga Bateaux Mouches, dan tur susur Sungai Seine pun berakhir. Waktu satu jam lebih ini berlalu tanpa terasa. Namun, keindahan lansekap Paris dan suara riak-riak air Sungai Seine, sepertinya akan terus membekas dalam ingatan saya untuk waktu yang lama. [T]
Dari menyusur sungai aja banyak banget tempat indah di Paris yang dilewati ya Mas. Kita tinggal duduk manis, sambil memotret, di atas kapal yang berjalan pelan. What an unforgettable experience.
Iya, rekomended banget kalo ke Paris. Bagus juga nyobain yang hop-on hop-off biar bisa seharian full mengeksplor berbagai landmark dan spot wisata di Paris.
Asyik juga berkunjung ke sini. Naik kapal, bisa sekalian melihat-lihat perkotaan Paris dengan bangunan-bangunan indahnya.
Asyik Mas, terlebih karena kapalnya jalan pelan dan suasana sungainya juga hidup banget ya. Mungkin perlu dicoba juga yang hop-on hop-off kalau punya waktu lebih banyak.
Salam kenal mas, saya juga hobby menulis lewat blog. Apa saja terlintas di benak saya usahakan berbentuk tulisan 😀
Hai Mbak Andi, salam kenal juga. Terima kasih sudah berkunjung. Nanti saya kunjungi balik blog Mbak. Kalau saya yang di blog ini khusus untuk traveling saja. Kalau topik lainnya biasanya saya posting di Facebook (sekarang lagi kurang aktif hahaha). Tetap semangat menulis yaa!
Eh, ini Mbak apa Mas ya? Di komen ini fotonya perempuan, tapi di blog koq laki-laki? 😀