Sebenarnya ada juga kapal Bateaux Mouches yang hop-on hop-off. Jadi kita bisa turun dulu di salah satu pier yang telah ditentukan, lalu mengeksplor tempat wisata di sekitar pier itu sampai bosan. Lalu kita bisa naik lagi kapal berikutnya dan turun di pier lain untuk menikmati tempat wisata lainnya, begitu seterusnya hingga 8 pier. Waktunya bisa seharian, dan sepertinya saya harus mencoba yang ini di kesempatan mendatang.
Disorientasi dan Gedung-gedung yang Mirip
Kapal bergerak pelan -mungkin kecepatannya sekitar 10 km/jam- mengambil jalur di sisi kanan sungai. Perasaan saya, kapal ini bergerak ke barat alias ke arah hilir. Tapi ternyata tidak. Melihat aliran riak sungai yang berlawanan dengan arah laju kapal, saya baru menyadari kalau kapal ini bergerak ke timur alias ke hulu. Saya pun membuka kembali brosur Bateaux Mouches, dan ternyata benar, kapal ini bergerak ke arah hulu. Dermaga Bateaux Mouches, Place de la Concorde, dan juga Museum Louvre, ada di sisi utara Sungai Seine (‘Right Bank’ kalau istilah orang Paris), sedangkan Menara Eiffel, Des Invalides, dan Musee d’Orsay ada di sisi selatan Sungai Seine atau di ‘Left Bank’. Padahal perasaan saya, dermaga kapalnya tadi ada di sisi selatan sungai.

Nymphs of Neva, patung ikonik di Pont Alexandre III yang menjadi incaran para fotografer.
Ternyata, disorientasi ini agak susah disembuhkan meski saya sudah melihat peta. Saya masih merasa kapal ini tengah melaju ke arah barat. Jadi, sepertinya akan lebih bagus jika kita mempelajari dulu peta rute kapal wisata ini di bateaux-mouches.fr sebelum mengikuti turnya. Tapi ya, sudahlah. Saya sudah telanjur berada di atas kapal ini, jadi saya nikmati saja, daripada ketinggalan melihat-lihat gedung dan landmark kota yang berjejer rapat di kanan-kiri sungai.

Jembatan Pont Alexandre III yang ikonik dengan candelabra berderet-deret dan kubah Hotel Des Invalides di kejauhan.
Kapal melewati kolong jembatan Pont des Invalides, lalu menyusup ke kolong jembatan Pont Alexandre III. Jembatan satu lengkungan ini disebut-sebut sebagai jembatan paling artistik di Paris, dan dibangun tahun 1896 untuk merayakan Aliansi Prancis dan Rusia. Jembatan ini menghubungkan Champs-Elysees di utara dan Des Invalides di selatan. Pastinya akan lebih eksotis dan romantis bila kita bisa menikmati jembatan ini saat senja, dari atas jembatan ini sendiri.
Keempat tiang utama jembatan ini bermahkotakan patung (gadis) Feme yang memegang tali kekang Pegassus. Keduanya terbuat dari perunggu yang berlapis emas dan berkilau-kilau saat tertimpa cahaya. Tiang-tiang lampu candelabra bergaya Art Nouveau berjejer di sepanjang kedua sisi jembatan, memberikan framing yang sempurna pada kubah Hotel Des Invalides yang keemasan di kejauhan. Badan jembatan yang berada tepat di atas air sungai juga berhiaskan patung-patung bidadari dan mahluk surgawi, serta ornamen-ornamen pahatan yang rumit. Sayang, saya hanya bisa menikmatinya sekejap saja saat kapal wisata kami melewatinya.
Tak lama, saya bisa melihat tugu obelisk di Place de la Concorde yang agak jauh di sebelah kiri, meski hanya bisa melihat bagian puncaknya saja. Pandangan saya segera beralih ke kanan, karena kini kapal melewati sebuah gedung kokoh memanjang dengan sebuah poster ‘MO’ besar di depannya. Rupanya ini Museum Musee d’Orsay, yang gedungnya dulu merupakan stasiun kereta api. Museum ini menampung banyak karya lukis, patung, kerajinan, dan karya seni dekoratif dari para seniman besar seperti Vincent van Gogh dan Claude Monet.

Gedung-gedung kuno di Paris yang bergaya bangunan sama sehingga sulit dibedakan.
Dari menyusur sungai aja banyak banget tempat indah di Paris yang dilewati ya Mas. Kita tinggal duduk manis, sambil memotret, di atas kapal yang berjalan pelan. What an unforgettable experience.
Iya, rekomended banget kalo ke Paris. Bagus juga nyobain yang hop-on hop-off biar bisa seharian full mengeksplor berbagai landmark dan spot wisata di Paris.
Asyik juga berkunjung ke sini. Naik kapal, bisa sekalian melihat-lihat perkotaan Paris dengan bangunan-bangunan indahnya.
Asyik Mas, terlebih karena kapalnya jalan pelan dan suasana sungainya juga hidup banget ya. Mungkin perlu dicoba juga yang hop-on hop-off kalau punya waktu lebih banyak.
Salam kenal mas, saya juga hobby menulis lewat blog. Apa saja terlintas di benak saya usahakan berbentuk tulisan 😀
Hai Mbak Andi, salam kenal juga. Terima kasih sudah berkunjung. Nanti saya kunjungi balik blog Mbak. Kalau saya yang di blog ini khusus untuk traveling saja. Kalau topik lainnya biasanya saya posting di Facebook (sekarang lagi kurang aktif hahaha). Tetap semangat menulis yaa!
Eh, ini Mbak apa Mas ya? Di komen ini fotonya perempuan, tapi di blog koq laki-laki? 😀