Yang paling harus dicoba kalau ke Taipei, Taiwan: merasakan sensasi dihembus angin kencang di ketinggian 460 meter.
Suasana mendung berubah menjadi rintik hujan saat saya tiba di pelataran gedung Taipei 101 di Distrik Xinyi, kawasan pusat bisnis di Taipei, Taiwan. Berdiri di halaman pencakar langit berdinding kaca emerald kebiruan ini saya tak bisa melihat puncaknya. Selain karena tinggi, struktur bangunannya yang seperti kotak uang kuno cina yang bertumpuk-tumpuk sama besarnya, membuat menara puncaknya terhalang struktur di bawahnya. Ada yang bilang strukturnya mirip pagoda cina, tapi ada juga yang bilang mirip bambu beruas-ruas. Satu kotak atau ruas itu mewakili delapan tingkat, dan ditandai dengan ornamen ruyi alias ‘awan surga’ sebagai jimat pelindung gedung.
Sejak diresmikan 31 Desember 2004 dan menjadi gedung tertinggi di dunia hingga 2010 -sebelum kemudian digantikan oleh Burj Khalifa di Dubai- Taipei 101 telah menjadi ikon wisata paling terkenal di Taiwan. Setiap tahun jutaan turis mengunjungi gedung yang punya tinggi 509,2 meter ini. Selain untuk mencoba lift tercepat di dunia -dari lantai 5 ke lantai 89 hanya butuh 37 detik- tentu untuk menikmati pemandangan kota Taipei dan sekelilingnya dari gedung ini.
Pendulum 660 Ton
Taipei 101 Mall di lantai dasar gedung ini telah penuh oleh pengunjung, dengan tiap konter menawarkan oleh-oleh khas Taiwan yang bisa dicicipi dulu. Saya naik lift ke lantai 5, di mana penjualan tiket berada. Sudah bisa diduga, antrinya panjang sekali. Beruntung saya sudah punya tiket 101 Skyline 460 yang tak hanya bisa untuk menikmati indoor observatory di lantai 88 dan 89, tapi juga outdoor observatory di lantai 101, tingkat tertinggi gendung ini.