Gunung Klabat dan Gunung Duasudara di belakangnya, dilihat dari jalur pendakian ke Gunung Mahawu
Indonesia, Journey

Pendakian Natal Gunung Mahawu dan Lokon

Puncak Gunung Lokon di selatan kami kini terlihat, dan sebagian tertutup kabut. Kini kami juga bisa melihat Gunung Empung, kembaran Gunung Lokon yang lebih pendek dan ada di sisi utara sungai, terpisah sekitar 2,2 km dari Gunung Lokon.

Kawah Gunung Lokon yang sangat aktif, Sulawesi Utara

Berasap tebal dan berbunyi bising seperti ketel raksasa tengah memasak magma.

Cuaca mulai mendung. Kami naik ke sisi selatan sungai dan berjalan agak mendaki di dataran yang berpasir dan berbatu-batu. Hanya beberapa gerumbul rumput dan batang-batang pohon mati yang masih tersisa di sini. Kini kami bisa melihat bibir kawah Lokon yang membentang membentuk lingkaran dengan diameter kira-kira 100 meter, dengan sisi timur berupa dinding gunung yang terpapas akibat longsorannya jatuh ke kawah. Di dasar kawah yang dalamnya sekitar 50 meter itu, terdapat danau kawah berdiameter sekitar 20 meter, mengepulkan gas putih terus-menerus, dengan suaranya yang bising seperti ketel raksasa yang tengah memasak air yang hendak mendidih.

Kondisi kawah Gunung Lokon saat tenang.

Kawah Gunung Lokon saat kondisinya lebih kalem. [Dok. Lolo Asinamura]

“Selama saya mendaki gunung, ini adalah kawah yang paling mengesankan yang pernah saya lihat!” Stephen berdecak kagum. Memang benar. Kawah Gunung Bromo tidaklah sespektakular ini. Berdiri lama-lama di bibir kawah ini membuat saya khawatir, jangan-jangan gunung ini tiba-tiba meletus. “Kalau warna air kawahnya sudah merah, itu pertanda Lokon akan meletus. Sekarang masih hijau, jadi masih aman,” Franky menenangkan.

Berbeda dengan gambar-gambar yang pernah saya lihat sebelumnya, di mana danau ini tampak cantik dengan airnya yang hijau dengan garis danau kekuningan, hari ini saya hanya melihat sedikit warna hijau pucat, karena danau itu lebih sering tertutup seluruhnya oleh gas putih yang keluar. Untungnya gas itu tak bergerak ke samping, melainkan naik menutupi puncak gunung. Tak aneh jika tak ada seorang pun yang bisa naik ke sana, setidaknya untuk saat ini.

Mendung berubah menjadi gerimis kecil, dan kami pun segera turun, melalui rute yang sama tadi. Kali ini kami berjalan cepat, dan satu setengah jam kemudian, kami sudah sampai ke Desa Kakaskasen II. Di tengah rintik hujan yang mengiringi langkah, barulah saya melihat anak-anak kampung dengan pakaian baru mereka, berlari-lari kecil dari satu rumah ke rumah lain, untuk mendapat tips dari orang-orang tua. Sungguh, ini sebuah pengalaman Natal yang sama sekali berbeda. [T]

 

BOKS:
Di Mana Menginap?

Tomohon bisa dicapai dengan mobil atau kendaraan umum dari Manado dalam waktu 45 menit. Akses ke Gunung Mahawu relatif mudah begitu sudah sampai di Kakaskasen atau Tomohon. Jika ingin menginap di Manado, Swiss-Belhotel Maleosan (Jl. Jend. Sudirman Kav. 85-87 Manado 95122 Tel: +62 431 861 000), patut menjadi pilihan utama. Hotel bintang 4 ini terletak di pusat kota, dengan akses yang mudah ke mana-mana, termasuk jika membutuhkan transfer ke Tomohon.

Jika ingin menginap di sekitar Tomohon, Volcano Resort patut dipertimbangkan. Meski jauh lebih sederhana, resort yang terdiri dari 6 bungalow ini punya manajer yang sekaligus bisa menjadi pemandu untuk mendaki gunung maupun tur keliling kota. Kontak: Franky, Jl. Rungku, Kelurahan Kakaskasen II, Tomohon Utara, Sulawesi Utara, Tel: +62 431 352988, Hp: +62 852 98927910. Catatan: nomor-nomor kontak ini mungkin sudah berubah.

Standard

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *